Selasa, 11 Oktober 2011

Oracle Hadirkan Software untuk Memonitor Proses Bisnis

Wednesday, August 11th, 2010

oleh : Army Meidinasari


Oracle hadirkan solusi baru yang dapat membantu konsumen untuk menurunkan biaya dalam kegiatan bisnisnya, yakni Oracle Business Process Management Suite 11g (BPM), yang merupakan bagian dari Oracle Fusion Middleware 11g. Produk ini merupakan kombinasi dari dua desain, yakni human centric dan integration centric.

BPM 11g ini dapat mengelola proses inti bisnis dan dapat memonitor proses bisnis yang telah diimplementasi. “BPM ini adalah software dan strategi untuk siklus modelingautomating,managing dan mengoptimalkan proses bisnis yang melewati berbagai divisi pada organisasi, sistem, dan aplikasi,” tutur Ed Zou, Vice President Product Management Oracle Fusion Middleware Asia Pasifik, di Sentral Senayan, Rabu (11/8).

Ed menuturkan, fokus para CIO saat ini adalah meningkatkan proses bisnis dalam perusahaannya masing-masing. Tipe-tipe dari proses bisnis seperti sistem, manusia, keputusan, serta dokumen diolah sedemikian rupa oleh Oracle sehingga menghasilkan BPM. “Keuntungan dari BPM sendiri adalah lebih efisien, visible, dan cepat serta mudah diadaptasi,” katanya. Dengan BPM, dapat menghemat biaya antara 50%-80%.

Adapun siklus dari implementasi BPM yang pertama adalah menetapkan arsitektur bisnis yang akan digunakan. Kedua, business analyst membuat sebuah modeling dan juga simulasinya. Ketiga, process developer memperhatikan detail dari modeling yang sudah ada serta membuat aturan-aturan untuk proses bisnis. “Dengan demikian, miscommunication antarabusiness analyst dan process developer akan terhindarkan,” ujar Ed.

Keempat adalah process participant atau user, yang mengontrol proses dengan spesifik pada portal yang telah tersedia. Kelima, process owner, yang dilihat dari perspektif manajer dimana mereka dapat membuat modifikasi terhadap proses bisnis yang akan diterapkan. Dan terakhir adalah tindakan dari IT operations, yang memonitor semuanya.

Waktu yang dibutuhkan untuk semua tahapan tersebut bergantung pada besarnya perusahaan serta proyek yang akan dikerjakan. “Berdasarkan survey kami, 63% perusahaan yang telah menerapkan BPM memakan waktu enam bulan, dan 20% kurang dari tiga bulan” ucap Ed tanpa menyebutkan kisaran biaya yang dibutuhkan untuk membeli software ini. Sektor industri di Indonesia yang ditargetkan dapat memakai solusi dari Oracle ini adalah pemerintahan, finansial, dan telko. Software ini dapat diimplementasikan pada perusahaan yang sebelumnya telah menggunakan Oracle, maupun yang belum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar